|
1
|
BLAST |
Jamur Pyricularia oryzae: Jamur inilah yang menjadi penyebab utama penyakit blas pada padi. Jamur ini menyerang bagian daun, leher malai, dan kadang-kadang batang padi. Gejala khasnya adalah bercak-bercak berwarna hijau kekuningan atau cokelat pada daun yang berkembang menjadi bercak yang lebih besar dengan pusat berwarna abu-abu. |
Menggunakan Varietas Tahan Blas: Pilih varietas padi yang memiliki ketahanan terhadap penyakit blas.
Pengaturan Jarak Tanam: Pastikan jarak tanam tidak terlalu rapat agar tanaman tidak terlalu lembap.
Penggunaan Fungisida: Aplikasi fungisida yang tepat sesuai dengan anjuran dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit.
Rotasi Tanaman: Mengganti jenis tanaman pada musim berikutnya dapat mengurangi akumulasi spora jamur di tanah. |
2024-12-09 03:52:30 |
|
|
|
2
|
HAWAR DAUN |
Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae: Bakteri ini adalah patogen utama yang menyerang tanaman padi. Menyebabkan kerusakan pada jaringan daun sehingga tanaman tidak mampu melakukan fotosintesis dengan optimal. Penyebarannya melalui air hujan, irigasi, angin, atau kontak langsung antar daun yang terinfeksi. |
1.Penggunaan Varietas Tahan: Pilih varietas padi yang tahan terhadap hawar daun bakteri.
2.Sanitasi Lahan:
-Buang sisa-sisa tanaman yang terinfeksi setelah panen.
-Hindari penggunaan jerami yang terinfeksi sebagai pupuk organik.
3.Pengelolaan Air:
-Pastikan sistem irigasi berjalan baik untuk mencegah genangan.
-Gunakan air yang bersih untuk irigasi.
4.Jarak Tanam yang Tepat: Menanam padi dengan jarak yang cukup agar sirkulasi udara di antara tanaman baik.
5. Penggunaan Benih Sehat:
-Gunakan benih bersertifikat yang bebas dari kontaminasi bakteri.
-Perlakukan benih dengan bakterisida sebelum penanaman.
6.Aplikasi Bakterisida: Jika infeksi sudah terjadi, gunakan bakterisida berbahan aktif sesuai rekomendasi. Namun, aplikasikan dengan hati-hati agar tidak menyebabkan resistensi.
7.Rotasi Tanaman: Tanam jenis tanaman lain pada musim berikutnya untuk memutus siklus bakteri. |
2024-12-09 04:02:34 |
|
|
|
3
|
HAWAR BAKTERI |
Bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae: Bakteri ini masuk ke jaringan tanaman melalui stomata (pori-pori daun) atau luka pada tanaman. Menyebabkan gangguan fisiologis pada tanaman dengan menghancurkan jaringan daun dan mengurangi kapasitas fotosintesis. Bakteri ini menyebar melalui air hujan, irigasi, angin, atau kontak langsung antar tanaman. |
a. Penggunaan Varietas Tahan Penyakit
Pilih varietas padi yang memiliki ketahanan terhadap bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae.
b. Pengelolaan Air yang Baik
Pastikan sistem irigasi berjalan dengan baik untuk menghindari genangan air yang dapat menyebarkan bakteri.
c. Sanitasi Lahan
Membersihkan sisa tanaman terinfeksi setelah panen dapat memutus siklus hidup bakteri.
Jangan menggunakan jerami yang terinfeksi sebagai pupuk organik.
d. Penggunaan Benih Sehat
Gunakan benih bersertifikat bebas penyakit.
Perlakukan benih dengan bakterisida sebelum tanam untuk mencegah kontaminasi awal.
e. Jarak Tanam yang Tepat
Hindari penanaman terlalu rapat untuk menjaga sirkulasi udara yang baik dan mengurangi kelembapan.
f. Aplikasi Bakterisida
Gunakan bakterisida yang direkomendasikan untuk mengendalikan infeksi. Terapkan sesuai dosis dan waktu yang tepat.
g. Rotasi Tanaman
Menanam tanaman selain padi pada musim berikutnya dapat membantu memutus siklus hidup bakteri.
h. Pemantauan Rutin
Lakukan pemantauan gejala secara rutin agar penyakit dapat dikendalikan sejak dini. |
2024-12-09 04:09:15 |
|
|
|
4
|
KERACUNAN BESI |
Akumulasi Fe²⁺ dalam Tanah: Di lingkungan sawah yang tergenang, kondisi anaerob (tanpa oksigen) menyebabkan besi yang awalnya berbentuk Fe³⁺ (tidak larut) direduksi menjadi Fe²⁺ (larut). Ion Fe²⁺ ini dalam konsentrasi tinggi bersifat toksik bagi tanaman padi. Ion Fe²⁺ diserap oleh akar dalam jumlah berlebihan, menyebabkan gangguan fisiologis pada tanaman. |
a. Pengelolaan Air
Drainase Berkala:
Lakukan pengeringan sementara untuk meningkatkan kandungan oksigen di tanah, sehingga menghambat reduksi besi.
Irigasi yang Baik:
Pastikan sistem irigasi berjalan lancar untuk menghindari genangan air berlebihan.
b. Pengapuran Tanah
Aplikasi kapur pertanian (dolomit) pada tanah asam dapat menaikkan pH tanah, sehingga mengurangi kelarutan besi.
c. Pemupukan Seimbang
Pupuk Kalium (K):
Aplikasi pupuk kalium dapat meningkatkan toleransi tanaman terhadap keracunan besi.
Pupuk Fosfor (P):
Fosfor membantu meningkatkan kekuatan akar dan daya tahan tanaman.
Hindari Pupuk yang Mengandung Besi:
Hindari penggunaan pupuk yang dapat memperburuk kadar besi di tanah.
d. Pemilihan Varietas Toleran
Gunakan varietas padi yang tahan terhadap keracunan besi. Beberapa varietas padi lokal memiliki toleransi lebih tinggi terhadap kondisi tanah yang kaya besi.
e. Pengelolaan Tanah
Penambahan Bahan Organik:
Bahan organik seperti kompos atau pupuk kandang dapat meningkatkan struktur tanah dan mengurangi dampak toksisitas Fe²⁺.
Penerapan Mikroorganisme:
Penggunaan mikroorganisme yang mengoksidasi besi dapat membantu mengurangi kandungan Fe²⁺ di tanah.
f. Rotasi Tanaman
Menanam tanaman selain padi pada musim berikutnya dapat membantu memutus siklus keracunan besi di tanah. |
2024-12-09 04:14:06 |
|
|
|
5
|
KERDIL HAMPA |
Virus Rice Tungro Disease (RTD): Penyakit kerdil hampa disebabkan oleh kombinasi dua jenis virus: Rice Tungro Bacilliform Virus (RTBV). Rice Tungro Spherical Virus (RTSV). Virus ini tidak dapat menyebar langsung antartanaman tanpa perantara, melainkan ditularkan oleh wereng hijau saat mengisap cairan tanaman yang terinfeksi. |
A. Penanaman Serempak:
Melakukan tanam serempak di satu wilayah dapat mengurangi tempat berkembang biaknya wereng hijau.
B. Sanitasi Lahan:
Membersihkan sisa-sisa tanaman terinfeksi setelah panen untuk memutus siklus hidup virus dan wereng.
C. Rotasi Tanaman:
Menanam tanaman selain padi pada musim berikutnya untuk memutus siklus infeksi.
D. Penggunaan Benih Sehat
Gunakan benih bersertifikat bebas virus untuk mencegah infeksi awal.
E. Pengelolaan Irigasi
Hindari genangan air berlebih yang dapat mendukung populasi wereng hijau. |
2024-12-09 04:39:34 |
|
|
|
6
|
KERDIL RUMPUT |
Rice Dwarf Virus (RDV) adalah virus yang menyebabkan penyakit kerdil rumput pada tanaman padi. Virus ini ditularkan oleh hama vektor, terutama oleh wereng hijau (Nephotettix virescens), tetapi juga dapat ditularkan oleh serangga lainnya seperti wereng cokelat (Nilaparvata lugens). |
a. Pengelolaan Hama
Pengendalian Wereng:
Aplikasi insektisida selektif yang efektif untuk mengendalikan wereng hijau dan serangga penghisap lainnya.
Gunakan rotasi pestisida untuk mencegah resistensi.
Jebakan Lampu:
Pasang jebakan lampu untuk menangkap serangga penghisap yang aktif di malam hari.
b. Pemilihan Varietas Tahan
Gunakan varietas padi yang tahan terhadap virus RDV atau varietas yang memiliki ketahanan terhadap serangan hama penghisap.
c. Pengelolaan Tanaman
Penanaman Serempak: Menanam padi secara serempak dapat mengurangi tempat berkembang biaknya wereng hijau, karena ini dapat mengurangi sumber infeksi.
Sanitasi Lahan: Bersihkan lahan dari sisa tanaman yang terinfeksi dan hindari penanaman padi di lokasi yang sama untuk beberapa musim berturut-turut.
d. Pengendalian Lingkungan
Rotasi Tanaman: Tanam tanaman selain padi pada musim berikutnya untuk memutus siklus hidup wereng hijau dan virus.
Pencegahan Penularan Virus: Pastikan benih yang digunakan bebas dari infeksi virus. |
2024-12-09 04:44:18 |
|
|
|
7
|
BATANG BUSUK |
PENYEBAB Jamur Sclerotium oryzae , Jamur Rhizoctonia solani, Jamur Fusarium spp. |
1.Penggunaan Benih Sehat:
Gunakan benih yang bebas dari patogen untuk menghindari infeksi sejak awal.
2.Sanitasi Lahan:
Bersihkan sisa-sisa tanaman setelah panen untuk mencegah sisa patogen tinggal di tanah.
3.Pengelolaan Irigasi:
Pastikan sistem irigasi yang baik, hindari genangan air yang berlebihan yang dapat memfasilitasi pertumbuhan patogen.
4.Penggunaan Fungisida atau Bakterisida:
Terapkan fungisida atau bakterisida yang sesuai jika infeksi sudah terdeteksi.
5.Pemilihan Varietas Tahan:
Pilih varietas padi yang tahan terhadap infeksi patogen penyebab busuk batang.
6.Rotasi Tanaman:
Lakukan rotasi tanaman untuk mengurangi akumulasi patogen di tanah.
7.Perbaikan Drainase:
Perbaiki sistem drainase untuk menghindari genangan air di lahan pertanian. |
2024-12-09 04:52:03 |
|
|
|
8
|
BERCAK BERGARIS |
Penyakit bercak bergaris pada tanaman padi umumnya disebabkan oleh infeksi jamur (Magnaporthe oryzae, Cochliobolus miyabeanus, Fusarium spp.) atau bakteri (Xanthomonas oryzae). Penyakit ini dapat menyebabkan bercak-bercak coklat atau hitam yang berbentuk garis pada daun padi, dan jika tidak dikendalikan, dapat menyebabkan penurunan hasil |
1.Pemilihan Varietas Tahan:
Pilih varietas padi yang tahan terhadap infeksi jamur dan bakteri penyebab bercak bergaris.
2.Pengelolaan Irigasi yang Baik:
Hindari genangan air berlebihan dan pastikan drainase yang baik untuk mengurangi kelembapan yang mendukung pertumbuhan patogen.
3.Sanitasi Lahan:
Bersihkan sisa tanaman yang terinfeksi setelah panen untuk mengurangi akumulasi patogen di tanah.
4 . Penggunaan Fungisida dan Bakterisida:
Terapkan fungisida dan bakterisida yang sesuai dengan rekomendasi untuk mengendalikan infeksi jamur dan bakteri.
5. Rotasi Tanaman:
Rotasi dengan tanaman non-padi untuk memutus siklus hidup patogen dan mengurangi risiko infeksi pada musim berikutnya.
6.Pengendalian Hama:
Hama seperti wereng dapat memperburuk kondisi tanaman yang terinfeksi, jadi pengendalian hama yang efektif penting untuk mengurangi dampak penyakit ini. |
2024-12-09 05:12:22 |
|
|
|
9
|
TUNGRO |
Penyakit tungro pada tanaman padi disebabkan oleh dua virus, Rice tungro bacilliform virus (RTBV) dan Rice tungro spherical virus (RTSV), yang disebarkan oleh wereng hijau dan wereng punggung putih. |
1. Pengendalian Vektor (Wereng):
Pengendalian wereng sebagai vektor utama sangat penting dalam pencegahan penyakit tungro. Penggunaan insektisida yang tepat dapat membantu mengurangi populasi wereng.
Pengendalian alami seperti memanfaatkan musuh alami wereng juga dapat membantu.
2. Pemilihan Varietas Tahan Tungro:
Beberapa varietas padi telah dikembangkan yang tahan terhadap infeksi virus tungro. Pemilihan varietas yang tahan dapat membantu mengurangi kerugian akibat penyakit ini.
3.Sanitasi Lahan:
Bersihkan sisa tanaman padi yang terinfeksi setelah panen untuk memutus siklus hidup virus dan mengurangi risiko infeksi di musim tanam berikutnya.
4. Pengaturan Jarak Tanam yang Tepat:
Tanam padi dengan jarak yang cukup agar sirkulasi udara lancar dan mengurangi kelembapan yang mendukung penyebaran vektor.
5. Penggunaan Benih Sehat:
Pastikan benih padi yang digunakan bebas dari infeksi virus. Hindari penggunaan benih dari tanaman yang terinfeksi.
6. Rotasi Tanaman:
Rotasi tanaman dengan tanaman non-padi dapat membantu mengurangi jumlah vektor dan patogen yang ada di tanah. |
2024-12-09 05:28:54 |
|
|
|
10
|
BUSUK MARAI |
Busuk malai pada tanaman padi adalah penyakit yang menyebabkan kerusakan pada malai dan dapat mengurangi hasil panen. Penyebab utama penyakit ini adalah infeksi oleh jamur seperti Fusarium spp. atau Alternaria spp., serta bakteri Xanthomonas oryzae |
1.Pemilihan Varietas Tahan:
Pilih varietas padi yang tahan terhadap serangan jamur dan bakteri penyebab busuk malai.
2. Pengendalian Vektor dan Patogen:
Gunakan fungisida atau bakterisida yang sesuai untuk mengendalikan infeksi jamur dan bakteri.
Pengendalian hama seperti wereng dan kutu daun yang dapat membawa patogen juga sangat penting.
3, Sanitasi Lahan:
Pastikan sanitasi lahan dilakukan dengan baik, termasuk membersihkan sisa tanaman yang terinfeksi setelah panen untuk mengurangi sumber inokulum.
4.Pengelolaan Irigasi yang Baik:
Hindari penggenangan air berlebihan dan pastikan drainase yang baik agar kelembapan tidak terlalu tinggi.
5. Rotasi Tanaman:
Lakukan rotasi tanaman dengan tanaman lain selain padi untuk memutus siklus hidup patogen dan mengurangi resiko infeksi pada musim berikutnya.
6. Pengaturan Jarak Tanam:
Tanam padi dengan jarak yang cukup untuk memastikan tanaman tidak terlalu rapat dan mendapatkan cukup udara dan sinar matahari. |
2024-12-09 05:31:53 |
|
|